Popularitas Lagu ‘Baby Shark’ Bikin Kim Min-Seok, Sukses Jadi Konglomerat

Musik283 Dilihat
Popularitas Lagu ‘Baby Shark’ Bikin Kim Min-Seok, Sukses Jadi Konglomerat

Smartcitymakassar.com – Jakarta – Lagu ‘Baby Shark’ menjadi tangga emas Kim Min-seok meraih kesuksesan besar. Diketahui, tidak ada anak-anak yang tidak tahu lagu Baby Shark. Tangan dingin Kim Min-seok yang membuat lagu ini meraih popularitas dan membuat Kim Min-seoknmenjadi salah satu orang terkaya di Korea Selatan.

Video besutan Pinkfong itu dirilis pada 2015. Lagu dengan animasi keluarga hiu yang lucu ini berhasil mencetak sejarah di mana videonya ditonton lebih dari 10 miliar kali di YouTube pada awal 2022.

Viralnya lagu Baby Shark menjadi peluang Pinkfong untuk memanfaatkannya lebih banyak lagi. 

Bahkan saat ini perusahaan tersebut film hiu yang terkenal itu dengan Nickelodeon Animation, dan berencana untuk memulai komik digital, serta meluncurkan produk untuk penggemar yang lebih tua yang tumbuh terobsesi dengan lagu tersebut.

Kim Min-seok merupakan producer sekaligus CEO dari perusahaan bernama SmartStudy pada 2010, sebelum akhirnya ia merilis brand untuk anak-anak bernama Pinkfong yang meluncurkan lagu Baby Shark itu.

Viralnya Baby Shark di dunia maya membuat Kim Min-seok dan keluarganya meraup cuan senilai US$125 juta atau setara dengan Rp1,94 triliun (asumsi kurs Rp15.529 per dolar AS), setelah lagu tersebut mencetak 3,8 miliar penayangan di YouTube.

Mengutip berbagai sumber, ia pernah memenangkan kontes ilmu komputer saat masih duduk di bangku SMA. Setelah itu, ia melanjutkan studinya ke Universitas Yonsei yang bergengsi di Seoul di mana ia belajar teknik kimia.

Setelah lulus, Kim bekerja sebagai pengembang game untuk raksasa Nexon Co. Tak lama ia kemudian bergabung dengan Samsung Publishing Co, bisnis keluarga yang didirikan oleh kakeknya. Di sana, ia membantu membuat konten bahasa Inggris untuk anak-anak.

Pada 2010, Kim dan dua orang temannya menciptakan Pinkfong yang kemudian dikenal sebagai SmartStudy, untuk memasuki pasar aplikasi seluler yang muncul bersama iPhone.

Lagu Baby Shark muncul setelah perusahaan memproduksi serangkaian konten pendidikan untuk anak-anak, bereksperimen dengan melodi yang melekat di kepala orang.

Lagu itu lantas menjadi viral, membuat jalan ke tangga lagu Billboard, tur konser langsung, dan menjadi seruan yang tidak mungkin bagi Washington Nationals melalui kemenangan Seri Dunia mereka pada tahun 2019.

“Ini lebih tentang mengamankan audiens baru dan mempromosikan diri kita sendiri daripada mengharapkan penciptaan pendapatan,” kata Kim tentang keberhasilan di situs berbagi video.

“YouTube telah membuat pertumbuhannya sendiri sebagai platform, dan kami mendapat banyak bantuan,” imbuhnya.

Lagu itu bahkan membuat Kim dan keluarganya kaya raya. Pinkfong bernilai sekitar 1 triliun won atau US$1,1 miliar, menurut laporan media lokal. Sementara keluarganya memiliki saham senilai US$300 juta hingga US$400 juta menurut Bloomberg Billionaires Index.

Suksesnya Pinkfong tak membuat Kim untuk berhenti sampai di situ. Menurutnya, Pinkfong justru awal mula dari perjalanannya.

“Saya ingin membuat taman hiburan di mana keluarga dapat menikmati bersama,” kata Kim.

“Disney sangat bagus dalam hal itu. Jika kami bertahan selama 10 atau 20 tahun, kami mungkin memiliki peluang lebih besar,” imbuhnya.

Kim yang kini berusia 40 tahun itu memang sejak kecil bercita-cita sebagai pengembang. [rj]

Komentar